Bahaya Daftar Daftar pustaka yang Buruk: Merusak Kredibilitas Karya Tulis Anda!
Bagi Anda seorang akademisi, pasti sudah tidak asing lagi dengan daftar pustaka. Ya, daftar pustaka merupakan kumpulan keterangan yang memuat sumber informasi yang digunakan dalam pembuatan sebuah karya tulis.
Daftar pustaka sangat penting karena menunjukkan kredibilitas karya tulis Anda. Daftar pustaka yang baik akan menunjukkan bahwa Anda telah membaca dan memahami berbagai sumber informasi, sehingga hasil pemikiran Anda dapat dipertanggungjawabkan. Sebaliknya, daftar pustaka yang buruk akan menunjukkan bahwa Anda tidak menguasai bahan atau tidak jujur dalam mengutip sumber.
Oleh karena itu, wajar jika Anda ingin membuat daftar pustaka hasil observasi yang baik dan benar. Nah, berikut ini adalah panduan lengkapnya untuk Anda!
-
Kumpulkan Semua Sumber Yang Anda Kutip
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah untuk memastikan Anda sudah mempunyai semua materi dari sumber yang akan digunakan untuk observasi. Pastikan juga bahwa semua materi dari sumber tersebut sudah dicatat dan diklasifikasikan dengan rapi. -
Tentukan Gaya Penulisan Daftar Putih yang Akan Anda Pilih
Langkah kedua yang harus Anda lakukan adalah menentukan gaya penulisan daftar pustaka. Ada beberapa gaya penulisan daftar pustaka yang umum digunakan, seperti APA style, MLA style, dan Chicago style. Anda dapat memilih salah satu dari gaya tersebut sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda. -
Susun Daftar Putih Menurut Jenis Sumbernya
Setelah Anda menentukan gaya penulisan daftar pustaka yang akan digunakan, langkah berikutnya adalah untuk menyusun daftar pustaka tersebut menurut jenis sumbernya. Ada beberapa jenis sumber yang umum digunakan dalam observasi, seperti buku, jurnal, artikel, dan situs web. Anda dapat menyusun daftar pustaka tersebut menurut jenis sumbernya sehingga lebih mudah untuk dibaca dan dipahami. -
Tuliskan Data Keterangan Setiap Sumber dengan Format yang Tepat
Langkah terakhir yang perlu Anda lakukan adalah untuk menuliskan data keterangan setiap sumber dengan format yang tepat. Format data keterangan setiap sumber berbeda-beda tergantung pada gaya penulisan daftar pustaka yang digunakan. Anda dapat melihat contoh-contoh format data keterangan setiap sumber dengan format yang tepat di internet.
Dengan mengikuti panduan di atas, Anda dapat membuat daftar pustaka hasil observasi yang baik dan benar. Daftar pustaka yang baik akan menunjukkan kredibilitas karya tulis Anda dan membuat pembaca lebih yakin dengan hasil pemikiran Anda.
Cara Membuat Daftar Pustaka Laporan Hasil Observasi
Daftar pustaka merupakan bagian penting dari laporan hasil observasi. Daftar pustaka berisi sumber-sumber informasi yang digunakan dalam penulisan laporan observasi. Sumber informasi tersebut dapat berupa buku, jurnal, artikel, situs web, dan lainnya. Daftar pustaka berfungsi untuk menunjukkan kepada pembaca bahwa penulis telah melakukan penelitian yang cukup untuk mendukung argumen dan kesimpulan yang dikemukakan dalam laporan observasi.
1. Pengertian Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah kumpulan sumber informasi yang digunakan dalam penulisan suatu karya tulis. Sumber informasi tersebut dapat berupa buku, jurnal, artikel, situs web, dan lainnya. Daftar pustaka berfungsi untuk menunjukkan kepada pembaca bahwa penulis telah melakukan penelitian yang cukup untuk mendukung argumen dan kesimpulan yang dikemukakan dalam karya tulis tersebut.
2. Fungsi Daftar Pustaka
Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
- Menyebutkan sumber informasi yang digunakan dalam penulisan laporan observasi.
- Memberikan penghargaan kepada penulis asli dari sumber informasi yang digunakan.
- Memudahkan pembaca untuk menemukan sumber informasi yang relevan dengan topik laporan observasi.
3. Jenis-Jenis Daftar Pustaka
Daftar pustaka dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya:
- Daftar pustaka menurut abjad: Daftar pustaka jenis ini menyusun sumber informasi berdasarkan urutan abjad nama belakang penulis.
- Daftar pustaka menurut kronologis: Daftar pustaka jenis ini menyusun sumber informasi berdasarkan urutan waktu penerbitan.
- Daftar pustaka menurut jenis sumber informasi: Daftar pustaka jenis ini menyusun sumber informasi berdasarkan jenisnya, seperti buku, jurnal, artikel, situs web, dan lainnya.
4. Cara Membuat Daftar Pustaka
Untuk membuat daftar pustaka, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Kumpulkan semua sumber informasi yang digunakan dalam penulisan laporan observasi.
- Catat informasi lengkap dari setiap sumber informasi, seperti nama penulis, judul sumber informasi, tahun terbit, dan tempat terbit.
- Susun sumber informasi berdasarkan jenisnya atau urutan abjad nama belakang penulis.
- Buat daftar pustaka dengan format yang sesuai dengan gaya penulisan yang digunakan dalam laporan observasi.
5. Contoh Daftar Pustaka
Berikut adalah contoh daftar pustaka untuk laporan hasil observasi:
- Buku:
Nama Penulis. (Tahun). Judul Buku. Tempat Terbit: Penerbit.
Contoh:
Sugiyono, S. (2010). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
- Jurnal:
Nama Penulis. (Tahun). Judul Artikel. Judul Jurnal, Volume(Nomor), Halaman.
Contoh:
Moleong, L. J. (2007). Metode penelitian kualitatif. Jurnal Penelitian Kualitatif, 1(1), 1-20.
- Artikel:
Nama Penulis. (Tahun). Judul Artikel. Nama Situs Web, URL.
Contoh:
Budiman, M. (2021). Pentingnya daftar pustaka dalam laporan hasil observasi. www.kompasiana.com/budidm/60e88587d541df365d6cc275/pentingnya-daftar-pustaka-dalam-laporan-hasil-observasi.
- Situs Web:
Nama Situs Web. (Tahun). Judul Konten. URL.
Contoh:
Badan Pusat Statistik. (2021). Profil Statistik Indonesia 2021. www.bps.go.id/profilstatistik/2021.
6. Penutup
Daftar pustaka merupakan bagian penting dari laporan hasil observasi. Daftar pustaka berfungsi untuk menunjukkan kepada pembaca bahwa penulis telah melakukan penelitian yang cukup untuk mendukung argumen dan kesimpulan yang dikemukakan dalam laporan observasi. Daftar pustaka juga berfungsi untuk memberikan penghargaan kepada penulis asli dari sumber informasi yang digunakan dan memudahkan pembaca untuk menemukan sumber informasi yang relevan dengan topik laporan observasi.
7. Tanya Jawab
- Apa tujuan membuat daftar pustaka?
Tujuan membuat daftar pustaka adalah untuk menunjukkan kepada pembaca bahwa penulis telah melakukan penelitian yang cukup untuk mendukung argumen dan kesimpulan yang dikemukakan dalam laporan observasi. Daftar pustaka juga berfungsi untuk memberikan penghargaan kepada penulis asli dari sumber informasi yang digunakan dan memudahkan pembaca untuk menemukan sumber informasi yang relevan dengan topik laporan observasi.
- Apa saja jenis-jenis daftar pustaka?
Jenis-jenis daftar pustaka antara lain:
-
Daftar pustaka menurut abjad: Daftar pustaka jenis ini menyusun sumber informasi berdasarkan urutan abjad nama belakang penulis.
-
Daftar pustaka menurut kronologis: Daftar pustaka jenis ini menyusun sumber informasi berdasarkan urutan waktu penerbitan.
-
Daftar pustaka menurut jenis sumber informasi: Daftar pustaka jenis ini menyusun sumber informasi berdasarkan jenisnya, seperti buku, jurnal, artikel, situs web, dan lainnya.
-
Bagaimana cara membuat daftar pustaka?
Untuk membuat daftar pustaka, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
-
Kumpulkan semua sumber informasi yang digunakan dalam penulisan laporan observasi.
-
Catat informasi lengkap dari setiap sumber informasi, seperti nama penulis, judul sumber informasi, tahun terbit, dan tempat terbit.
-
Susun sumber informasi berdasarkan jenisnya atau urutan abjad nama belakang penulis.
-
Buat daftar pustaka dengan format yang sesuai dengan gaya penulisan yang digunakan dalam laporan observasi.
-
Apa saja contoh daftar pustaka?
Contoh daftar pustaka untuk laporan hasil observasi:
- Buku:
Nama Penulis. (Tahun). Judul Buku. Tempat Terbit: Penerbit.
Contoh:
Sugiyono, S. (2010). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
- Jurnal:
Nama Penulis. (Tahun). Judul Artikel. Judul Jurnal, Volume(Nomor), Halaman.
Contoh:
Moleong, L. J. (2007). Metode penelitian kualitatif. Jurnal Penelitian Kualitatif, 1(1), 1-20.
- Artikel:
Nama Penulis. (Tahun). Judul Artikel. Nama Situs Web, URL.
Contoh:
Budiman, M. (2021). Pentingnya daftar pustaka dalam laporan hasil observasi. www.kompasiana.com/budidm/60e88587d541df365d6cc275/pentingnya-daftar-pustaka-dalam-laporan-hasil-observasi.
- Situs Web:
Nama Situs Web. (Tahun). Judul Konten. URL.
Contoh:
Badan Pusat Statistik. (2021). Profil Statistik Indonesia 2021. www.bps.go.id/profilstatistik/2021.
- Apa saja kesalahan umum dalam membuat daftar pustaka?
Kesalahan umum dalam membuat daftar pustaka antara lain:
- Tidak mencantumkan semua sumber informasi yang digunakan dalam penulisan laporan observasi.
- Mencantumkan sumber informasi yang tidak relevan dengan topik laporan observasi.
- Mencantumkan informasi sumber informasi yang tidak lengkap.
- Menggunakan format daftar pustaka yang tidak sesuai dengan gaya penulisan yang digunakan dalam laporan observasi.