Pendahuluan
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang penting dalam penelitian. Hasil wawancara dapat digunakan untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah sebagai sumber informasi untuk penulisan karya tulis ilmiah. Namun, sebelum hasil wawancara dapat digunakan, perlu diolah terlebih dahulu, salah satunya dengan membuat daftar pustaka.
Permasalahan
Banyak orang kesulitan membuat daftar pustaka hasil wawancara. Hal ini disebabkan karena tidak adanya format yang baku untuk membuat daftar pustaka hasil wawancara. Selain itu, informasi yang diperoleh dari hasil wawancara seringkali tidak lengkap, sehingga sulit untuk dicantumkan dalam daftar pustaka.
Solusi
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, berikut ini adalah cara membuat daftar pustaka hasil wawancara:
- Catat informasi lengkap tentang narasumber, seperti nama, jabatan, afiliasi, dan tanggal wawancara.
- Tuliskan kutipan langsung dari hasil wawancara, lengkap dengan halaman buku atau nomor urut wawancara.
- Buat parafrase dari hasil wawancara, lalu cantumkan sumbernya dalam bentuk catatan kaki atau endnote.
- Jika hasil wawancara berupa rekaman audio atau video, cantumkan tautan ke file tersebut dalam daftar pustaka.
Kesimpulan
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat daftar pustaka hasil wawancara yang lengkap dan akurat. Daftar pustaka ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti penulisan karya tulis ilmiah, laporan penelitian, atau makalah.
Cara Membuat Daftar Pustaka Hasil Wawancara
Daftar pustaka adalah bagian dari sebuah karya ilmiah yang berfungsi untuk mencantumkan semua sumber yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah tersebut, termasuk sumber yang diperoleh melalui wawancara.
Membuat daftar pustaka hasil wawancara dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah berikut:
1. Catat Informasi Wawancara
Pada saat melakukan wawancara, pastikan untuk mencatat informasi penting, seperti nama narasumber, jabatan, afiliasi, tanggal wawancara, dan topik wawancara.
2. Gunakan Format yang Konsisten
Daftar pustaka harus dibuat dengan menggunakan format yang konsisten. Ada beberapa format yang dapat digunakan, seperti format APA, MLA, atau Chicago. Pilih salah satu format dan gunakan secara konsisten di seluruh daftar pustaka.
3. Masukkan Informasi yang Lengkap
Daftar pustaka harus berisi informasi yang lengkap, seperti nama narasumber, jabatan, afiliasi, tanggal wawancara, topik wawancara, serta tempat dan waktu wawancara.
4. Atur Daftar Pustaka Secara Alfabetis
Daftar pustaka harus diatur secara alfabetis berdasarkan nama belakang narasumber. Jika narasumber tidak diketahui, maka daftar pustaka dapat disusun berdasarkan topik wawancara.
5. Tambahkan Nomor Urut
Setiap sumber dalam daftar pustaka harus diberi nomor urut. Nomor urut ini digunakan untuk memudahkan pembaca dalam mencari sumber yang dirujuk dalam teks karya ilmiah.
6. Gunakan Gaya Penulisan yang Konsisten
Daftar pustaka harus ditulis dengan menggunakan gaya penulisan yang konsisten. Gunakan jenis huruf, ukuran huruf, dan spasi yang sama untuk semua sumber dalam daftar pustaka.
7. Periksa Ulang Daftar Pustaka
Setelah daftar pustaka selesai dibuat, periksa ulang untuk memastikan bahwa semua informasi yang tercantum sudah benar dan lengkap. Pastikan juga bahwa daftar pustaka sudah disusun dengan benar dan menggunakan format yang konsisten.
Contoh Daftar Pustaka Hasil Wawancara
-
Wawancara dengan Bapak Budi Santoso, Direktur Utama PT. XYZ, tanggal 10 Maret 2023, di kantor PT. XYZ. Topik wawancara: Strategi pemasaran PT. XYZ.
-
Wawancara dengan Ibu Susi Susanti, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, tanggal 15 Maret 2023, di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Topik wawancara: Kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor dalam meningkatkan mutu pendidikan.
-
Wawancara dengan Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, tanggal 20 Maret 2023, di Istana Negara. Topik wawancara: Program pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Kesimpulan
Daftar pustaka hasil wawancara merupakan bagian penting dari sebuah karya ilmiah. Daftar pustaka hasil wawancara berfungsi untuk mencantumkan semua sumber yang diperoleh melalui wawancara. Membuat daftar pustaka hasil wawancara dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah, seperti mencatat informasi wawancara, menggunakan format yang konsisten, memasukkan informasi yang lengkap, mengatur daftar pustaka secara alfabetis, menambahkan nomor urut, menggunakan gaya penulisan yang konsisten, dan memeriksa ulang daftar pustaka.
FAQs
- Apa saja informasi yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka hasil wawancara?
Informasi yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka hasil wawancara meliputi nama narasumber, jabatan, afiliasi, tanggal wawancara, topik wawancara, serta tempat dan waktu wawancara.
- Format apa yang dapat digunakan untuk membuat daftar pustaka hasil wawancara?
Ada beberapa format yang dapat digunakan untuk membuat daftar pustaka hasil wawancara, seperti format APA, MLA, atau Chicago. Pilih salah satu format dan gunakan secara konsisten di seluruh daftar pustaka.
- Bagaimana cara mengatur daftar pustaka hasil wawancara?
Daftar pustaka hasil wawancara harus diatur secara alfabetis berdasarkan nama belakang narasumber. Jika narasumber tidak diketahui, maka daftar pustaka dapat disusun berdasarkan topik wawancara.
- Apakah nomor urut perlu ditambahkan dalam daftar pustaka hasil wawancara?
Ya, setiap sumber dalam daftar pustaka hasil wawancara harus diberi nomor urut. Nomor urut ini digunakan untuk memudahkan pembaca dalam mencari sumber yang dirujuk dalam teks karya ilmiah.
- Bagaimana cara memeriksa ulang daftar pustaka hasil wawancara?
Setelah daftar pustaka hasil wawancara selesai dibuat, periksa ulang untuk memastikan bahwa semua informasi yang tercantum sudah benar dan lengkap. Pastikan juga bahwa daftar pustaka sudah disusun dengan benar dan menggunakan format yang konsisten.